5 Cara Menjaga Organ Reproduksi Wanita yang Wajib Diperhatikan
Ternyata, pengetahuan tentang organ reproduksi masih saja dianggap tabu. Padahal, penting untuk mengetahui cara menjaganya. Bahkan sudah wajib dilakukan mulai usia remaja. Cara menjaga organ reproduksi khususnya wanita, perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko penyakit yang bisa menyerang.
Lantas, bagaimana cara menjaga organ reproduksi dengan benar?
Menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang penting, terutama bagi wanita yang berada dalam rentang usia reproduktif. Pasalnya, gangguan pada sistem reproduksi bisa berakibat fatal, salah satunya memicu gangguan seksual hingga sulit untuk hamil. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan agar kesehatan organ intim dan sistem reproduksi wanita senantiasa terjaga?
Cara Menjaga Organ Reproduksi Wanita
Sebenarnya, menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah hal yang susah-susah gampang dilakukan. Namun, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi makanan tertentu, menjaga kebersihan organ intim, serta menghindari aktivitas seksual yang berisiko bisa menjadi cara ampuh mencegah gangguan pada sistem reproduksi wanita.
1. Mengenal Bagian-bagian Organ Reproduksi Wanita
Agar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bagian-bagiannya. Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina atau miss V, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi, serta ovarium alias indung telur. Sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan organ-organ tersebut.
Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan.
2. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi
Kebersihan pada area intim yang terjaga, bisa mencegah terjadinya gangguan. Pastikan untuk selalu membersihkan vagina, terutama sehabis buang air. Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dengan air dari depan ke belakang.
Cara membersihkan vagina yang tidak tepat bisa menyebabkan kuman masuk ke area tersebut dan menimbulkan infeksi.
3. Makan Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak sehat, antioksidan, serat, vitamin, dan mineral.
4. Hindari Rokok dan Alkohol
Salah satu kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan reproduksi adalah merokok. Sebab, zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur. Selain itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan rahim.
Selain rokok, minuman beralkohol juga bisa memengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita. Kandungan alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi.
5. Hindari Seks Berisiko
Kesehatan sistem reproduksi juga bisa terganggu akibat perilaku seksual yang berisiko. Kebiasaan bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom) harus dihindari. Selain memicu gangguan pada sistem reproduksi wanita, hal ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
Selain itu, istirahat yang cukup dan mengelola stres juga harus dilakukan. Wanita dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.
Kesimpulan, Yuk Periksa Kesehatan Reproduksi Secara Rutin ke Dokter
Beberapa orang baru memeriksakan kesehatan reproduksi ketika merencanakan kehamilan. Padahal, organ reproduksi harus diperiksa secara rutin meski kita tidak sedang berencana hamil.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa muncul tanpa gejala di kemudian hari. Berikut jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang umum dilakukan.
- Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count).
- Pemeriksaan urine.
- USG transvaginal atau abdomal.
- Histerosalpingografi (HSG).
- Tes penyakit kelamin, seperti tes sifilis dengan uji VDRL.
- Pap smear.
Yuk, cari tahu lebih lanjut seputar kesehatan reproduksi wanita dan cara menjaga organ reproduksi kepada ahlinya spesialis kebidanan dan kandungan. RS EMC dapat dijadikan referensi rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan masalah reproduksi perempuan.
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!
comment