Warna Kulit Tidak Merata? Waspadai Hiperpigmentasi Kulit
Akhir-akhir ini aku merasa kalau banyak bintik hitam muncul di wajahku. Hiperpigmentasi kulit atau bercak gelap pada kulit ini umumnya bisa timbul di bagian tubuh mana saja. Ternyata, penyebabnya bisa bermacam-macam. Meski umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, gatal atau berbahaya, namun sangat mengganggu penampilan, bukan?
Apa itu hiperpigmentasi? Adalah kondisi kulit terjadi ketika tubuh memproduksi zat melanin, yaitu zat pigmen yang memberikan warna kulit tubuh, dalam jumlah berlebihan. Melanin yang diproduksi secara berlebihan, dapat menggumpal dan membentuk bercak yang berwarna lebih gelap pada kulit.
Penyebab Hiperpigmentasi
Perlu diketahui bahwa hiperpigmentasi dapat terjadi pada siapa saja, tidak peduli jenis kulitnya. Ada beberapa jenis hiperpigmentasi yang umum, termasuk melasma, lentigo, dan bintik penuaan.
Baca juga:
Turunkan Berat Badan dengan Mudah
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi melanin berlebihan, yaitu:
- Peradangan pada kulit
- Genetik
- Proses penuaan
- Perubahan hormon, misalnya saat hamil atau dalam masa pubertas
- Paparan sinar matahari, menjadi salah satu faktor utama yang memicu kondisi ini.
- Cedera pada kulit, seperti jerawat atau luka bakar
- Konsumsi pil KB
- Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, seperti antibiotik, antihistamin, dan antihipertensi
- Kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B12
- Gangguan pada kelenjar adrenal, seperti penyakit Addison
- Penyakit tiroid
- Juga, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok atau mengandung bahan kimia keras. Akan dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada kulit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Gejala Hiperpigmentasi
Gejala utama hiperpigmentasi adalah munculnya bercak berwarna gelap di kulit. Bercak flek hitam ini dapat berukuran kecil atau besar dan dapat meluas ke seluruh bagian tubuh. Bercak hiperpigmentasi bisa muncul di wajah, leher, atau di bagian tubuh lain seperti badan, lutut, atau lengan. Bercak ini juga bisa membuat wajah tampak kusam.
Selain munculnya bercak, hiperpigmentasi tidak menimbulkan gejala lain, seperti rasa sakit atau gatal. Meski begitu, hiperpigmentasi dapat membuat penderitanya merasa tidak percaya diri akibat kemunculan bercak yang mengganggu penampilan.
Jenis Hiperpigmentasi
Berdasarkan area munculnya bercak, hiperpigmentasi dapat terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
Hiperpigmentasi focal (focal hyperpigmentation)
yaitu hiperpigmentasi yang terjadi hanya pada satu area kulit. Hipermentasi ini umumnya terjadi karena paparan sinar matahari, cedera, dan kelainan bawaan.
Hiperpigmentasi luas (diffuse hyperpigmentation)
yaitu hiperpigmentasi yang terjadi pada beberapa area kulit. Jenis ini umumnya terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan.
Cara Pencegahan Hiperpigmentasi
Untuk mengatasi hiperpigmentasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Selain dilakukan di aesthetic center, kita juga bisa melakukan perawatan secara mandiri.
Pertama, penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Mulai dengan menggunakan tabir surya yang memiliki SPF tinggi, memakai topi, dan menghindari sinar matahari langsung pada jam-jam puncak. Pemakaian tabir surya sepanjang hari sangat penting, bahkan ketika cuaca mendung atau di dalam ruangan, karena sinar UV dapat melewati kaca dan awan.
Selain itu, penggunaan bahan pemutih kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam kojik, asam azelaik, hidrokuinon, atau retinoid dapat membantu mengurangi produksi melanin dan memudarkan bercak hiperpigmentasi. Namun, sebelum menggunakan produk pemutih kulit, konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian dan keamanannya.
Terakhir, dapat melakukan terapi di aesthetic clinic dengan penggunaan terapi laser, peeling kimia, atau mikrodermabrasi. Terapi tersebut merupakan beberapa prosedur medis yang juga dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi yang lebih intens. Namun, perlu diingat bahwa prosedur-prosedur ini memiliki risiko dan efek samping tertentu, sehingga selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur tersebut.
Kesimpulan
Hiperpigmentasi kulit memang tidak berbahaya pada umumnya, namun dai sgi estetik sangat mengganggu. Apalagi jika muncul di area kulit wajah. Oleh karena itu, diperlukan perawatan khusus untuk melindungi kulit dari tanda Hiperpigmentasi.
Selain perawatan mandiri untuk pencegahan, bisa juga dilakukan perawatan kulit ke aesthetic center. Jika memang diperlukan penanganan lebih lanjut dapat melakukan konsultasi ke RS EMC sebagai referensi rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan masalah kulit.
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!
comment