Cara Tepat Memilih Obat Bebas dengan Aman

 Merasa sakit yang hanya ringan namun tidak reda juga tanpa konsumsi obat? Terkadang kita membutuhkan obat yang dijual bebas. Namun, aku pribadi sering ragu membeli obat bebas yang dijual. Apa saja hal yang harus diperhatikan agar tepat memilih obat bebas dengan aman?


Salah satu penyakit yang sering dialami banyak orang adalah radang tenggorokan. Meskipun biasanya tidak berbahaya, radang tenggorokan bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman. Itulah mengapa banyak orang seringkali mencoba mengusir gejala radang tenggorokan yang mengganggu dengan mengonsumsi obat-obatan.

obat bebas aman


Namun, memilih obat tersebut tentu tidak boleh sembarangan. Nah, jika kita membeli obat bebas di toko obat yang bertanggung jawab, tentu akan ditanya apa penyebab sakitnya. Kita dianjurkan untuk memilih obat sesuai dengan penyebab sakitnya. Sehingga obat bisa bekerja tepat sasaran dan efektif dalam menyembuhkan masalah kesehatan tersebut.


Memilih Obat Sesuai Penyebabnya

Obat bebas dapat menimbulkan efek samping dan risiko yang sama seperti obat resep, meskipun tidak memerlukan resep untuk membelinya. Secara umum, obat bebas aman jika dikonsumsi sesuai petunjuk pada label. Namun, obat bebas dapat berbahaya jika dikonsumsi dengan dosis yang salah atau dosis yang benar namun dikonsumsi terlalu sering.


Baca Label pada Kemasan Obat

Saat mengonsumsi obat bebas, usahakan untuk selalu membaca labelnya. Ini akan membantu kita memutuskan apakah sudah memilih produk yang tepat untuk gejala yang dirasakan. Dengan membaca label, kita akan menemukan petunjuk dosis dan membaca tentang peringatan apa pun yang mungkin berlaku. Ini termasuk tidak mengonsumsi obat jika memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit Parkinson, atau jika sedang hamil.


Label juga akan memberi tahu apa yang harus dihindari saat mengonsumsi obat. Seperti obat resep, beberapa obat OTC (over the corner) atau obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, dapat menimbulkan efek samping atau reaksi. Atau dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi. Oleh karenanya, membaca label untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat mengonsumsi obat OTC sangat penting.


Konsumsi Obat Sesuai Aturan pada Label

Minum obat sesuai dengan yang tertera pada label. Jika dosis atau jumlah tersebut tidak membantu meredakan gejala yang dirasakan, atau gejala tidak mereda setelah minum obat beberapa hari, atau jika gejala justru bertambah parah, lebih baik segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan atau apoteker.


Perhatikan Waktu Minum Obat

Berhati-hatilah saat mengonsumsi lebih dari satu obat dalam waktu yang bersamaan. Beberapa obat resep mengandung bahan yang sama dengan obat bebas. Menggabungkan dua atau lebih obat ini dapat mengakibatkan overdosis.


Misalnya, jika kita sedang mengonsumsi obat resep yang mengandung asetaminofen, lalu mengonsumsi asetaminofen yang dijual bebas, bisa jadi berisiko mengalami gagal hati.


Simpan Obat dengan Benar

Selain untuk selalu membaca dan mengikuti petunjuk pada obat bebas, juga perhatikan cara penyimpanan. Simpan semua obat di tempat yang sejuk dan kering, dan dalam wadah aslinya. Tidak lupa untuk memperhatikan waktu kadaluarsa atau lama obat sudah dibuka wadahnya. Jika ragu, mintalah saran dari penyedia layanan kesehatan atau ahli farmasi.


Obat Bebas, Mana yang Tepat?

Obat bebas sering kali berfungsi lebih dari sekadar meredakan nyeri, sakit, dan gatal. Beberapa obat dapat mencegah penyakit seperti kerusakan gigi, menyembuhkan penyakit seperti kutu air, dan, dengan bimbingan dokter, membantu mengelola kondisi yang berulang seperti infeksi jamur vagina, migrain, dan nyeri ringan akibat radang sendi.


Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Penggunaan obat yang aman dan efektif merupakan keharusan yang perlu disampaikan kepada masyarakat umum. (Kemenkes).


Mengkonsumsi obat dengan benar adalah ikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Salah satunya dengan mengetahui logo pada kemasan obat untuk memastikan keamanan obat yang kita minum.


Selain informasi kandungan dan cara penggunaan, pabrikan farmasi juga mencantumkan logo khusus yang menjadi kode obat. Masing-masing logo memiliki arti yang berbeda sebagai informasi keamanan penggunaan.


Berdasarkan Permenkes no 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat, berdasarkan penandaannya obat dapat dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:


Obat bebas (bertanda lingkaran hijau dengan garis hitam di sekelilingnya).

Obat golongan ini dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter, dan bahkan tersedia di toko umum. Jika digunakan sesuai dengan petunjuk, obat relatif aman dan dapat digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan yang non spesifik.


Obat bebas terbatas (bertanda lingkaran biru dengan garis hitam di sekelilingnya)

Obat ini hanya dapat dibeli di apotik, namun dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada petunjuk penggunaannya terdapat tanda peringatan. Obat bebas terbatas juga dapat digunakan untuk self medication, namun perlu perhatian khusus.


Obat keras (bertanda lingkaran merah dengan tulisan huruf K)

Obat keras hanya dapat diperoleh di apotik dan harus menggunakan resep dokter.


Narkotik (bertanda lingkaran hitam)

Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.


Kesimpulan Memilih Obat Bebas dengan Aman

Penggunaan obat bebas memang harus terawasi. Jika memiliki keluhan dan gejala penyakit yang menetap walau telah mencoba menggunakan obat bebas atau bebas terbatas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter lebih lanjut. Terbentuknya PAFI pafisorongkab.org sebagai organisasi kefarmasian juga akan turut mengawasi bidang kefarmasian.


Kenali keluhannya lebih lanjut dengan berkonsultasi dengan dokter yang ahli sesuai dengan bidangnya. Terakhir yang perlu diingat bahwa obat memang bukan seperti komoditi lain. Hal tersebut seperti telah disinggung diatas, karena komoditi obat memiliki efek farmakokinetik maupun farmakodinamik yang langsung ke tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.