Pengalaman Tes GeNose, Aman Naik Kereta Api

 Setelah hampir dua tahun lamanya, akhirnya agak sedikit nekat untuk kembali bepergian jarak jauh. Kami memutuskan untuk menggunakan transportasi umum. Pilihan yang paling mudah adalah kereta api. Tentu saja, saya juga mempertimbangkan pilihan keamanan. Apakah kalian sudah mencobanya? Ini menjadi pengalaman pertama naik kereta api di masa new normal.

Syarat naik kereta api jarak jauh di masa new normal ini diperketat. Setelah PT KAI (Persero) kembali mengoperasikan KA Jarak Jauh dan KA Lokal Reguler secara bertahap untuk melayani masyarakat mulai 12 Juni 2020, mereka pun telah menyusun langkah-langkah adaptasi kebiasaan baru yang harus dipatuhi oleh penumpang. Baik saat berada di wilayah stasiun maupun di selama perjalanan di dalam kereta.

Dengan adanya prosedur baru tersebut, tentu saja tujuannya untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 melalui perjalanan kereta api. Jadi masyarakat akan merasa aman, nyaman, dan tetap sehat dan selamat sampai tujuan dengan menggunakan kereta api.

Adanya prosedur tersebut, saya pun mencoba memberanikan diri untuk kembali bepergian menggunakan alat transportasi umum, kereta api. Deg-degan? Iya jujur saja, apalagi saya membawa si kecil, dan akan pergi ke rumah orang tua saya. Namun, tetap berpikir positif, jika semua Insya Allah aman saja yang penting memenuhi syarat yang ditetapkan.

Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh New Normal

Dunia sudah berubah untuk membentuk kita menjadi orang yang lebih aware dengan kesehatan diri sendiri dan orang-orang tersayang. Namun, senangnya jika orang-orang ternyata juga masih saling peduli, meski pandemi ini sudah dirasa sangat membosankan. Bijaknya, pemerintah pun masih ketat untuk menerapkan prosedur baru yang disesuaikan dengan kondisi new normal.

Termasuk pada penerapan protokol kesehatan untuk menggunakan kendaraan umum, salah satunya adalah kereta api. Kereta api jadi salah satu transportasi favorit yang saya pilih untuk bepergian jauh di area pulau jawa. Sudah pasti nyaman dan lebih cepat tentunya. Kini, mereka sudah menerapkan persyaratan yang cukup ketat untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Pesan Tiket Secara Online

Pembelian tiket sudah bisa dilakukan melalui pesan online. Baik itu dari situs resmi KAI, atau dari beberapa merchant online shopping yang sudah menyediakan. Transaksi ini sangat memudahkan, tidak perlu lagi berdesak-desakan antri di stasiun. Tentu saja, akan lebih aman untuk mengurangi kontak dengan orang lain.

Melakukan Tes GeNose atau Rapid Test

Jika tiket kereta sudah didapatkan, kini persyaratan wajib selanjutnya adalah adanya hasil tes GeNose atau Rapid Test. 

Sesuai dengan Surat Edaran 20 Tahun 2021 dari Kementerian Perhubungan, mulai 9 Februari 2021, pelanggan yang akan menggunakan kereta api jarak jauh, wajib menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR. Sample wajib diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan.

Namun, khusus untuk keberangkatan pada hari libur panjang atau libur keagamaan, sampel diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum jam keberangkatan. Dalam aturan tersebut juga disebutkan jika persyaratan ini tidak diwajibkan untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Penumpang Wajib Dalam Keadaan Sehat

Jika akan melakukan perjalanan, sebaiknya kita dalam kondisi sehat. Tidak menderita flu, pilej, batuk, hilang penciuman, diare atau bahkan sedang demam. Suhu badan tidak boleh lebih dari 37 derajat celsius.

Jika kedapatan sedang dalam kondisi kurang sehat dan atau menunjukkan tanda-tanda gejala Covid-19, maka penumpang akan dibatalkan perjalanannya. Uang tiket akan dikembalikan 100 persen.

Wajib Menerapkan Protokol Kesehatan

Selama di area stasiun maupun di dalam kereta api, kita wajib untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut. Selain itu penggunaan face shield juga diwajibkan untuk anak-anak. 

Protokol kesehatan selanjutnya yang wajib diterapkan adalah menjaga jarak. Tempat duduk sudah diatur untuk tidak diisi penuh oleh penumpang. Dalam satu gerbong hanya terisi 50 % nya saja. Kemudian jangan lupa untuk membiasakan cuci tangan, atau bisa berjaga dengan menggunakan hand sanitizer.

Selain itu, para pelanggan juga tidak diperkenankan untuk berbicara baik satu arah dengan sambungan telepon atau secara langsung selama dalam perjalanan.

Pada Kereta Api Jarak Jauh yang menempuh perjalanannya kurang dari 2 jam, maka tidak diperbolehkan untuk makan dan minum, terkecuali bagi mereka yang wajib mengkonsumsi obat-obatan dalam rangka pengobatan.

Pengalaman Tes GeNose di Stasiun Bekasi

GeNose C19 merupakan alat khusus yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona. Sistem kerjanya adalah mengambil sampel dari hasil embusan napas. Di Indonesia, GeNose sudah mendapatkan izin edar dan izin pakai dari Kemenkes RI. Kelebihan tes hasil inovasi tim peneliti Universitas Gajah Mada ini adalah tingkat akurasi tes tinggi, mencapai 93 - 95 persen. 

PT KAI, menjadikan tes ini sebagai alternatif pilihan tes skrining kesehatan selama pandemi COVID-19. Lalu, bagaimana caranya? Apakah "sesakit" Rapid Test atau PCR?

Lokasi Tes GeNose

Dimana Tes GeNose dapat dilakukan? Untuk kepentingan naik kereta api, PT KAI sudah menyediakan layanan ini di 63 stasiun di Indonesia. Informasi lebih lengkapnya bisa dilihat di website KAI. Saya melakukan Tes GeNose di Stasiun Bekasi. Layanan ini sudah disediakan di halaman depan stasiun, sebelum masuk ke dalam area stasiun. Area yang digunakan adalah area terbuka di dekat parkir kendaraan. Kita bisa mendapatkan layanan ini dengan menunjukkan tiket atau kode booking tiket perjalanan.

Biaya Tes GeNose

Berapa biaya Tes GeNose? Tes ini dapat dilakukan 1 x 24 jam sebelum jam keberangkatan. Harga Tes GeNose di Stasiun Bekasi adalah Rp 30.000,- per sampel. Sepertinya harga sama untuk semua stasiun.

Syarat Pemeriksaan GeNose di Stasiun

Lalu, apa saja syarat Tes GeNose? Ternyata, tes ini memang lebih mudah dan tidak menyakitkan seperti test lainnya. Untuk menggunakan layanan ini, calon penumpang harus sudah memiliki tiket kereta api. Tidak diperbolehkan untuk makan, minum, dan dilarang merokok. Hal tersebut tidak boleh dilakukan selama 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan. Agar akurasi hasil pemeriksaan GeNose lebih akurat.

Cara Pemeriksaan GeNose Test

Nah, kalau sudah mengetahui dimana, berapa harga dan syarat tesnya, kemudian, bagaimana cara Tes GeNose dilakukan?

Deg-degan awalnya, pas nunggu giliran untuk test ini. Namun, karena melihat orang-orang begitu santainya melakukan test ini, ya saya jadi lebih santai, hihi..

Test dilakukan di sebuah bilik dengan sekat terbuka. Pemeriksaan dilakukan sebanyak 1 kali tanpa pengulangan. Pada saat pelaksanaan, kami diberikan kantongan plastik yang terdapat katup untuk buka dan tutup.

• Langkah pertama, kita buka katup pada kantong
• Ambil napas dalam melalui hidung dan buang melalui mulut sebanyak 3 kali - 2 kali masih dalam keadaan menggunakan masker, dan pada hembusan ke-3, kita keluarkan napas ke dalam kantong hingga penuh.
• Jika kantong sudah penuh, segera kunci kembali katup penutup dengan rapat, agar udara tidak keluar.
• Serahkan kantong tersebut kepada petugas untuk dilakukan analisis dengan alat GeNose C19.

Kesan Setelah Melakukan Tes GeNose

Betul-betul berbeda dengan test skrining Covid lainnya, tes ini tidak menimbulkan rasa sakit sedikit pun. Prosesnya sangat nyaman, cukup melalui hembusan napas. Lebih asyiknya lagi, hasil testnya bisa didapatkan dalam waktu singkat, lebih kurang hanya 3 menit.

Meski demikian, jika memang ingin menggunakan tes ini, diharapkan untuk datang lebih cepat dari waktu jam keberangkatan untuk menghindari antrean. Yuk, gunakan transportasi umum dengan aman dan nyaman, dengan saling menjaga kesehatan. Sadar akan penerapan protokol kesehatan dan lakukan screening kesehatan demi kenyamanan bersama.