Manfaat Menulis Jurnal Harian
Ternyata, menulis jurnal harian mampu memberikan manfaat yang positif bagi kita. Siapa yang masih ingat dengan isi diary waktu jaman kecil? Hihi.. gemes juga ya kalau mengingat masa itu. Saat masa-masa "galau" tersebut, "dear diary" menjadi salah satu hal paling melegakan.
Berbagai penelitian yang sudah dilakukan dan membuktikan jika kegiatan journaling sangat membantu untuk mengendalikan pikiran, mengatur emosi, dan menjadi cara mengungkapkan perasaan yang lebih nyaman.
Melampiaskan emosi melalui tulisan memang terbukti ampuh ya. Ternyata ini juga baik untuk kesehatan mental kita lho. Apalagi jika dilakukan rutin, dapat membantu hidup kita menjadi lebih teratur.
Apa Itu Jurnal Harian?
Jurnal harian atau journaling, merupakan salah satu kegiatan menulis dalam sebuah kertas. Apa yang ditulis? Apa saja yang dapat dituliskan. Dapat berisi mengenai rencana kegiatan atau hal-hal menarik yang sudah terjadi. Dapat juga hanya berisi tulisan perasaan yang sedang dirasakan saat itu.
Nah, buku harian, ternyata sudah ada sejak jaman dulu lho. Buku ini dibuat pertama kali pada tahun 1963 - 1703. Seorang administrator angkatan laut yang mencoba membuatnya untuk catatan perjalanan beliau. Kini, buku harian tersebut masih ada di Magdalene College, Cambridge.
Bagaimana Langkah Menulis Jurnal Harian?
Kabar baik untuk para pelupa nih, menulis jurnal ini menjadi salah satu 'obat' yang paling ampuh. Sebagai seorang penulis yang memiliki banyak deadline harian, saya sering kali melupakan hal-hal yang terkadang seharusnya saya kerjakan.
Namun, ketika saya memulai lagi untuk menulis jurnal harian setiap hari, saya menjadi lebih cepat melakukan hal-hal yang mana harus saya kerjakan. Kali ini, saya akan berbagi langkah yang saya lakukan dalam menulis jurnal harian.
1. Mulai Kebiasaan Menulis Setiap Hari
Saya memulai kembali menulis jurnal harian setiap setelah bangun tidur. Saya buat rencana kegiatan untuk yang akan saya lakukan hari itu. Bukan hanya rencana kegiatan saja, kegiatan sehari-hari sebagai ibu di rumah dan juga pekerjaan lepas saya. Selain itu juga rencana belanja.
Malam harinya, saya kembali mengulas rencana kegiatan tersebut, apa yang kurang dan rencana untuk memperbaikinya. Kemudian menuliskan perasaan-perasaan saya hari itu, apa saja yang saya lewati.
Apalagi setelah memiliki anak, mencatat perkembangan anak juga dapat menjadi kegiatan journaling yang menarik.
2. Tidak Membatasi Isi Jurnal
Banyak hal-hal yang dapat kita tuliskan dalam jurnal harian. Selain sangat membantu dalam mencatat deadline penting, jurnal juga dapat diisi dengan banyak hal. Jadi, kita tidak perlu membatasi isi jurnal. Namun, tentu saja untuk memudahkan dalam menemukan catatan kita kembali, kita harus mengelompokkan catatan sesuai tujuannya.
Kita bisa mengisi jurnal mulai dari deadline pekerjaan, tanggal perayaan penting, sampai dengan daftar belanja atau daftar buku yang harus kita baca.
Apalagi setelah jadi ibu, saya sering sekali lupa untuk melakukan atau membeli sesuatu. Jadi, catatan menu makanan pun bisa saya tuliskan di jurnal harian, hehe.. Ada yang sama dengan saya buibu? 😉
Nah, dari catatan-catatan tersebut, kita juga dapat melakukan habit tracker. Seberapa sering kita sudah melakukan kegiatan yang positif atau negatif. Hal ini juga akan menentukan jumlah biaya kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan menulis jurnal harian ini akan menjadikan kita lebih kreatif. Membiarkan kata-kata mengalir sesuai dengan isi hati atau kepentingan sehari-hari. Tidak perlu khawatir ada kesalahan dalam menyusun jurnal harian pribadi.
3. Menulis Jurnal Harian Dengan Tangan
Meski sekarang teknologi sudah semakin maju dan serba digital, menulis jurnal memang lebih puas dilakukan lewat tulisan tangan di buku. Ternyata, masih banyak juga yang melakukannya saat ini, bahkan sedang happening lagi.
Manfaat Journaling Dengan Tangan
Selain melatih daya ingat, kegiatan menulis dengan tangan ternyata mampu menenangkan orang yang mengalami anxiety lho.
Menurut saya, journaling dengan tangan akan memberikan ruang bagi diri sendiri untuk lebih fokus. Fokus dengan apa yang kita miliki saat ini dengan evaluasi secara rutin, baik dari sisi positif dan negatif.
Manfaat lain yang saya rasakan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengurangi Stres
Dengan menuangkan apa yang dirasakan, saya dapat mengontrol pikiran dan perasaan menjadi lebih rileks. Saat mulai tertekan dengan masalah, menulis menjadi cara saya untuk curhat sejujurnya. Setelahnya, perasaan pasti lebih lega. Ada yang sama dengan saya?
Baca juga: Menumbuhkan Percaya Diri Mampu Menjaga Kesehatan Mental
Daripada curhat di media sosial, saya lebih memilih curhat di buku tulisan, hihi..
2. Mempertajam Ingatan
Rupanya, saya mulai merasakan sering melupakan banyak hal. Bukan lagi hanya lupa menutup kran air di kamar mandi, tapi terkadang sampai lupa saat itu akan melakukan apa. Faktor usia kah? hihi..
Namun, semenjak rutin kembali menulis jurnal, saya menjadi lebih mengingat banyak hal. Apa yang saya tulis sepertinya selalu terpikirkan. Jadi tidak mudah lupa.
Terkadang otak kita seperti penuh dengan berbagai hal yang rasanya perlu dipikirkan semuanya sekaligus. Oleh karena itulah, menuliskan apa yang ada di pikiran, bisa ampuh membantu merunut pikiran. Lebih lagi ya, mempertajam ingatan. Ibaratnya, ada aktivitas recalling yang membantu kita mengingat kembali.
3. Mengasah Kreativitas
Dalam buku The Artist's Way karya penulis Julia Cameron, menulis jurnal setelah bangun tidur dapat menjadi cara terbaik untuk kreatif. Hal ini ternyata dapat mengeluarkan aliran kreativitas.
Kita tidak perlu memikirkan hal-hal berat untuk dituliskan. Cukup menuliskan apa yang kita rasakan dan apa saja yang ada dipikiran kita. Hal-hal sederhana tersebut akan efektif untuk mendapatkan ide kreatif.
Tips Mulai Menulis Jurnal
Nah, kalau sudah tepat memilih buku jurnal yang akan digunakan, sekarang saatnya memulai untuk menulis jurnal harian.
Tidak ada rumus dan ketentuan pastinya dalam journaling. Kita tinggal lakukan senyaman kita. Hal ini untuk menjaga konsistensi dan dapat menjadi rutinitas sehari-hari. 3 tips berikut ini, kurang lebih dapat menjadi acuan untuk mulai menulis buku harian.
1. Menulis Bebas
Tulislah apa saja yang ingin dituliskan. Tidak perlu memikirkan salah atau benar. Hal penting yang perlu dipegang hanyalah, tulisan tersebut dapat dibaca kembali oleh kita sendiri.
Biarkan pikiran kita mengalir. Lepaskan semua dengan mencurahkan perasaan dan pemikiran kita. Hal inilah yang membantu pikiran lebih tenang.
2. Tulis Hal yang Sederhana
Mulai dengan menulis hal yang sederhana seperti menceritakan kembali apa yang terjadi kemarin atau hari ini. Apa saja yang menurut kita bisa diceritakan. Cerita seperti ini mampu membantu menyimpankan kenangan untuk kembali di kenang suatu hari nanti.
Jika kesulitan, mulai dengan menyusun hal-hal yang ingin dikerjakan hari ini. Atau apa saja yang ingin diraih, dibeli atau dilakukan. Dapat juga, diisi dengan kata-kata motivasi.
3. Lakukan Secara Sadar
Lakukan kegiatan ini secara sadar. Sadar berarti kita fokus dalam menuangkan isi hati dan pikiran kita ke dalam tulisan. Apalagi jika menyangkut tentang rincian sesuatu yang harus dilakukan atau dibeli.
Kesadaran dalam melakukan kegiatan ini, akan membuat kita merasa membutuhkan kegiatan ini untuk dilakukan secara rutin.
Jadi, kita punya kebebasan sendiri untuk menulis apapun dalam jurnal harian kita. Tidak perlu banyak memikirkan apa yang akan ditulis, yang terpenting adalah memulai untuk menulis.
Meski berkembangnya teknologi semakin memudahkan kita untuk menuliskan catatan di media lain. Namun, buku harian tetap menjadi pilihan.
Menulis jurnal harian dalam buku ternyata terbukti banyak manfaatnya. Apalagi jika dilakukan di buku yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan kita. Kini banyak produk buku diary yang dapat menjadi salah satu koleksi cantik untuk menyimpan setiap catatan.
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!
comment