KEUNTUNGAN MENGASIHI ( MEMBERI ASI ) - HAPPY BREASTFEEDING WEEK
Keuntungan memberikan ASI salah satunya adalah, ASI merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang menakjubkan. Banyak manfaat dari ASI yang akan didapatkan ibu dan bayi dari kegiatan menyusui. Tidak hanya tentang memenuhi rasa lapar bayi, namun tentang bukti kasih sayang ibu dan cinta tulus seorang bayi.
Tubuh perempuan diciptakan untuk memproduksi ASI pasca mengandung dan melahirkan, untuk memenuhi kebutuhan bayinya, dan hal tersebut merupakan hal terbaik untuk bagi ibu dan bayi. ASI mengandung kombinasi nutrisi yang sempurna untuk bayi. Kandungan nutrisi tersebut akan berubah menyesuaikan kebutuhan bayi. Kandungan vitamin, protein, dan lemak dalam ASI adalah yang paling sempurna. Selain itu, ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri.
Mengingat penting dan banyaknya manfaat ASI, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Aturan ini tertuang dalam PP No. 33 tahun 2012. Dalam peraturan tersebut, menjelaskan bahwa mendapatkan ASI setiap harinya merupakan hak seorang bayi. Jadi, ibu tidak perlu khawatir bayi akan kekurangan gizi hanya karena mendapatkan ASI setiap harinya tanpa nutrisi lain.
Sayangnya, kesadaran untuk memberikan ASI oleh setiap ibu masih kurang, padahal memberi ASI bukan lagi soal pilihan, namun suatu kewajiban seorang ibu untuk memenuhi hak anak.
Dorongan ibu untuk memberikan ASI
tentunya karena keuntungan besar yang akan didapatkan, baik oleh ibu ataupun
bayinya. Keuntungan ini jika para ibu sudah mengetahuinya, pasti akan membuat
ibu berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan ASInya untuk si bayi. 3
Keuntungan mengasihi akan diperoleh bayi, antara lain:
1. MENGANDUNG ZAT GIZI PENTING DAN SELURUH KEBUTUHAN NUTRISI BAGI
BAYI
ASI mengandung zat gizi penting
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. ASI yang
pertama kali diberikan kepada bayi bernama kolostrum.
Kolostrum adalah cairan ASI yang keluar pertama di beberapa hari setelah
ibu melahirkan. Warna cairan kolostrum memiliki warna yang khas, yakni bening agak
kekuningan, berbeda dengan warna susu pada umumnya. Selain berbeda dari segi
warna, tekstur kolostrum juga berbeda dengan ASI karena cenderung lebih kental
saat dipegang. Kualitas ASI kolostrum sangat baik untuk tumbuh kembang bayi karena
mengandung berbagai zat gizi penting.
ASI menjadi asupan makanan terbaik
pertama untuk bayi. Meski beragam mitos dan tantangan menyusui, pemberian ASI
sebaiknya jangan sampai terlewatkan. Bahkan, ketika ketika ada masalah dengan
menyusui, konsultasilah pada yang ahli, seperti datang ke klinik laktasi atau
ke dokter, mereka akan memberikan penanganan bahkan obat jika diperlukan.
Manfaat ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan bagi bayi selama masa awal kehidupan hingga berumur 6 bulan. Itulah mengapa kebutuhan gizi bayi setiap harinya tetap dapat tercukupi dengan baik meski hanya diberikan ASI.
2. MENINGKATKAN KECERDASAN DAN DAYA TAHAN TUBUH BAYI
ASI dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada otak bayi. Khususnya ASI eksklusif yang diberikan selama 6 bulan. Selain itu, perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI hingga usia 9 bulan juga lebih baik jika dibandingkan hanya diberikan selama 3 bulan pertama.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI
juga dapat memengaruhi perkembangan kemampuan intelektual anak. Pasalnya,
pemberian ASI akan membangun kedekatan dan rasa nyaman yang kemudian
memengaruhi perkembangan emosi anak. Kemampuan intelektual dan perkembangan
emosi yang lebih matang pada anak berguna untuk mendukung kehidupan sosialnya
kelak.
Manfaat ASI lainnya, termasuk ASI
eksklusif, yakni dapat membantu menguatkan sistem imun atau daya tahan tubuh
bayi dari serangan penyakit. Ini karena di dalam ASI terdapat sejumlah
antibodi, sel darah putih, dan immunoglubulin A (IgA), khususnya cairan pertama
ASI atau kolostrum. Kolostrum ASI mengandung kandungan imunoglobulin A (IgA)
serta beberapa jenis antibodi lainnya bagi bayi. IgA berperan untuk memberi
lapisan pada saluran pencernaan agar kuman, bakteri, serta virus pembawa
penyakit tidak dapat masuk ke dalam aliran darah. Di sisi lain, manfaat
IgA di dalam ASI juga dapat membentuk lapisan pelindung pada hidung dan
tenggorokan.
Sementara manfaat antibodi di dalam
ASI bagi bayi bertugas untuk melawan serangan virus, bakteri, kuman, maupun
patogen penyebab penyakit lainnya. Manfaat sel darah putih di dalam ASI bagi
bayi yakni mengandung sel-sel penting seperti fagosit untuk membasmi berbagai
kuman penyakit.
Hal ini tentu akan membantu
melindungi bayi sampai sistem imun pada tubuhnya bisa berfungsi secara optimal.
Menariknya lagi, manfaat memberikan
ASI eksklusif bagi bayi selama 6 bulan penuh juga terbukti mampu menurunkan
risiko penyakit. Manfaat ini dikarenakan tubuh bayi mendapatkan zat kekebalan
dari ASI sehingga dapat membantu melawan serangan infeksi.
Bukan itu saja, kemungkinan bayi
mengalami infeksi saluran pencernaan juga biasanya lebih rendah berkat manfaat
dari ASI eksklusif. Pasalnya, ASI cenderung lebih mudah dicerna oleh sistem
pencernaan bayi. Manfaat pemberian ASI juga bisa membantu mempercepat proses
pematangan saluran pencernaan agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
Meski bayi selalu menyusu setiap
waktu, tidak perlu khawatir ASI akan membuatnya jadi obesitas. Sebaliknya, ASI
eksklusif dapat membantu menjaga berat badan bayi sehingga mencegah peningkatan
berat badan berlebih.
Bahkan, manfaat ASI bagi bayi juga
terlihat karena memiliki banyak leptin di dalam tubuhnya. Leptin merupakan
hormon yang bertugas untuk mengatur nafsu makan sekaligus penyimpanan lemak di
dalam tubuh.
Alhasil, penambahan berat badan bayi
tidak langsung melonjak naik. Atas dasar inilah, ASI memiliki manfaat yang
begitu penting bagi bayi.
3. MENCEGAH TERJADINYA
ALERGI
Dibanding dengan ASI, bayi yang mengonsumsi susu sapi atau
kedelai memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita reaksi alergi begitu mulai
mengonsumsi makanan padat. ASI memiliki kemampuan melindungi terhadap penyakit
dan alergi karena zat yang disebut secretory
immunoglobulin A (IgA).
Zat ini menjaga terhadap serangan kuman dengan membentuk
lapisan pelindung pada selaput lendir di usus, hidung, dan tenggorokan bayi.
Saat terpapar bakteri, tubuh bayi merespons patogen dengan membuat IgA yang
spesifik untuk penyakit yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
Hal tersebut juga akan berpengaruh pada respons antibodi yang lebih baik terhadap vaksin daripada bayi yang tidak diberikan ASI.
Nah, selain memberikan keuntungan yang luar biasa
untuk bayi, proses mengasihi (memberi ASI) ternyata juga memberi keuntungan
untuk ibu, diantaranya:
1. MENURUNKAN RISIKO KANKER PAYUDARA DAN OVARIUM
Sebuah
studi menunjukkan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil
terkena kanker payudara dan kanker ovarium di masa mendatang. Dengan menyusui,
sel-sel payudara rutin memproduksi ASI sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi
penyimpangan kinerja sel.
Ibu menyusui juga memiliki kadar hormon estrogen yang
lebih rendah akibat berkurangnya frekuensi menstruasi. Estrogen adalah salah
satu pemicu kanker, sehingga menyusui dapat memperkecil resiko ibu menyusui
terkena kanker payudara juga kanker rahim.
2. MEMBANTU MENURUNKAN
BERAT BADAN
Menyusui
ternyata dapat membakar kalori. Kalori yang terpakai saat menyusui dapat membantu mengurangi berat badan lebih cepat dan mudah setelah melahirkan.
Saat menyusui, seorang ibu akan membakar sekitar 300
hingga 500 kalori dalam sehari. Cara paling mudah untuk menurunkan berat badan
bukan? Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per hari.
3. MENURUNKAN RISIKO MENGALAMI
DEPRESI PASCA MELAHIRKAN
Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat membuat tubuh merasa lebih rileks. Dalam hal ini, keuntungan memberikan ASI bagi ibu dapat mengurangi risiko mengalami depresi pasca melahirkan. Hal tersebut karena proses menyusui akan memicu tubuh ibu untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin.
Prolaktin berperan sebagai pemicu relaksasi dan juga
mencegah sel telur untuk ovulasi dalam beberapa waktu sehingga siklus
menstruasi dapat tertunda untuk sementara.
Sementara oksitosin berperan sebagai pemicu kedekatan
antara ibu dan bayi. Itulah mengapa pelepasan kedua hormon ini saat menyusui
dinilai memiliki efek anti kecemasan.
Selain itu, pelepasan kedua hormon ini juga memberikan
manfaat yakni membantu membuat tubuh lebih santai dan rileks. Apalagi bila Anda
menerapkan posisi
menyusui yang tepat.
Selain keuntungan yang dirasakan oleh masing-masing
ibu dan si bayi, keuntungan lain yang juga dirasakan penting adalah:
1. MEMPERKUAT IKATAN
(BONDING)
Saat
menyusui, kulit ibu akan bersentuhan langsung dengan kulit bayi dan saling
bertatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan keduanya.
Menurut penelitian, ibu yang menyusui ASI secara
langsung lebih sensitif terhadap isyarat bayinya. Ibu menyusui juga cenderung
lebih sering menyentuh, membelai, dan menatap bayinya lebih lama sehingga
bonding antara ibu dan bayi lebih erat. Kedekatan ibu-anak ini kelak bermanfaat
bagi pembentukan karakter anak ketika dewasa.
Menyusui secara psikologis baik bagi
bayi dan meningkatkan ikatan dengan ibu. Meski ibu sembari melakukan kegiatan
lainpun, bayi tetap mendapat manfaat dari kehangatan dan keamanan karena
meringkuk ke tubuh ibunya.
2. PRAKTIS DAN EKONOMIS
Ketika bayi mulai menangis karena lapar di tengah
malam tentu lebih mudah untuk langsung memberikan ASI ketimbang harus beranjak
dan membuat susu formula.
Dari
segi ekonomi, pemberian ASI eksklusif juga memiliki manfaat terlebih jika
diteruskan sampai usia bayi menginjak 2 tahun.
Hal ini
dapat membantu mengurangi biaya untuk membeli susu formula setiap bulannya.
Mengingat begitu pentingnya manfaat ASI, pastikan bayi minum ASI sesuai jadwal
menyusui setiap harinya.
Selama menyusui, ibu disarankan untuk tetap menjaga
asupan yang masuk ke dalam tubuh (termasuk vitamin dan mineral). Selain
menerapkan pola makan sehat, penting juga untuk mengetahui cara pelekatan menyusui yang tepat agar
proses menyusui berjalan lancar.
Program ASI eksklusif sayangnya tidak bisa dijalankan
pada wanita yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker, menderita tuberkulosis,
mengonsumsi obat-obatan tertentu, pengguna narkoba, atau penderita HIV.
Jika mengalami masalah terkait produksi ASI, alangkah
baiknya langsung berkonsultasi
pada ahlinya untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Selamat mengASIhi para ibu hebat! HAPPY BREASTFEEDING WEEK 💓
Setuju, meski praktis dan alamiah tetapi kadang ada masalah yang muncul, yang sebaiknya tidak dianggap sebagai hal yang sudah sewajarnya ada. Kadang ada yang menganggap bahwa kendala itu berarti sudah jalannya begitu soalnya, padahal kalau masih bisa diperbaiki kan ada baiknya temui ahlinya untuk mendapatkan bantuan, ya.
BalasHapusSetuju, ASI itu penting banget. Perjuangannya juga luar biasa mulai dari setelah melahirkan. Puting lecet, bengkak, sampai harus pijat laktasi yang sakitnya luar biasa itu..
BalasHapusSetuju! Kalau mau yang terbaik bagi anak dan emang paling ekonomis sih memberikan ASI di 6 bulan pertama kehidupan ini
BalasHapusbener, lebih praktis dan alami yah, ASI emang tebaik banget sih untuk anak yah
BalasHapusSemoga aku pun bisa mengasihi anaku nantinya aamiin.
BalasHapusPerjuangan banget ya Mba seorang ibu. Selalu terharu sama bunda-bunda yang berusaha memberikan ASI-nya.
Aku udah follow ya mba blognya.
Emang ASI itu ga ada yg bisa ngalahin deh, Allah udah desain sedemikian detailnya, moga ibu2 sedunia dilancarkan utk bisa mengasihi 2thn full
BalasHapus