NEW NORMAL - Say HAI dengan dunia yang baru
New normal sedang hangat diperbincangkan
sekarang ini, baik di tingkat global maupun di dalam negeri. New normal perlu disambut lantaran pandemi COVID-19
sudah mengubah masyarakat dalam bersosialisasi, menjalankan aktivitas bisnis,
dari segi kesehatan, hingga aktivitas perekonomian secara keseluruhan.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan
masyarakat usia di bawah 45 tahun untuk kembali menjalankan aktivitas di luar
rumah. Hal itu salah satunya untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Untuk itu, kini sebagian masyarakat yang dipandang lebih aman terhadap risiko
infeksi COVID-19, diperkenankan untuk kembali bekerja dan melakukan
aktivitasnya dengan protocol hidup yang baru atau new normal.
Hal itu tentu saja tidak akan membuat kehidupan kembali ke
fase atau situasi sebelum COVID-19 muncul. Berbicara mengenai new normal, masih banyak yang
bertanya-tanya mengenai definisi dari new
normal itu sendiri.
New Normal
Definisi new normal
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku
Adisasmita, “new normal adalah
perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan
ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Menurut Wiku, prinsip utama dari new
normal itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup. Wiku
menerangkan, secara sosial disadari bahwa hal ini akan berpengaruh. Pasalnya,
ada aturan yang disebutkan dalam protokol kesehatan untuk menjaga jarak sosial
dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
Baca juga : SOCIAL DISTANCING, MENYELAMATKANMU!
COVID-19 kini memaksa seluruh penduduk bumi untuk beradaptasi
dengan gaya hidup baru, yang dikenal dengan istilah The
New Normal. Kebijakan social distancing dan karantina
mandiri membuat masyarakat membiasakan diri dengan rutinitas yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.
Pada akhirnya, orang akan begitu bergantung pada teknologi
internet yang semakin berkembang saat ini. Contoh, jika dulu melakukan jual
beli harus bertatap muka maka sekarang jual beli kebanyakan terjadi
secara online dengan proses yang sangat mudah.
Bahkan, perkembangan teknologi informasi membuat silaturahmi dapat dilakukan
melalui telepon genggam atau gadget. Selain itu, konsultasi
kesehatan kini sudah dimudahkan melalui aplikasi yang disediakan oleh platform
kesehatan.
Tidak hanya itu, mungkin setelah pandemi COVID-19 berakhir,
orang akan tetap menghindari keramaian, banyak orang tetap mengisolasi diri,
menghindari dari perkumpulan banyak orang, dan tetap melaksanakan physical
distancing atau memberikan jarak di tempat umum.
Masyarakat akan terbiasa menggunakan masker dan hal tersebut akan
menjadi hal biasa. Aktivitas higienis akan meningkat. Mencuci tangan dan
menggunakan hand sanitizer menjadi kebiasaan
baru yang tentunya sangat baik. Kegiatan sanitasi dan bersih-bersih menjadi hal
wajib di lingkungan rumah maupun pekerjaan. Orang akan lebih menjaga pola hidup
sehat dengan konsumsi makanan sehat, olah raga dan istirahat yang cukup untuk
meningkatkan sistem imun.
Selain itu, banyak orang memilih opsi untuk berjalan kaki,
menggunakan sepeda atau kendaraan pribadi daripada kendaraan umum untuk
berangkat kerja atau melaksanakan perjalanan yang singkat.
Aktivitas digital akan bertumbuh. E-commerce diyakini
tumbuh tinggi karena semakin banyak toko dan restoran menyediakan jasa
pengiriman tanpa kontak fisik. Kemudian, meningkatnya penggunaan media online/aplikasi
dan video online.
Dari sisi pembelajaran, penerapan belajar jarak jauh dinilai
akan lebih aman dan praktis. Banyak sekolah akan menggunakan sistem online untuk
melanjutkan pembelajaran dan home schooling menjadi tren.
Sementara dari sisi pemerintah, new normal
menjadi metode yang diambil guna menyelamatkan perekonomian yang sedang menukik
akibat COVID-19. Berbagai upaya dilakukan untuk kembali meningkatkan
perekonomian, salah satunya tetap menjalankan operasional produksi dengan
menaati protokol kesehatan. Pemerintah terus menjaga agar produksi industri bisa
terus berjalan dengan harapan roda perekonomian terus berputar. Pabrik-pabrik berproduksi
dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Banyak masyarakat yang menjadi dampak terpuruknya perekonomian. Tidak hanya satu dua orang yang akhirnya dirumahkan karena produksi tidak berjalan. Ini menjadi beban baru kehidupan. Tentunya tidak boleh hanya diam saja menunggu kondisi ini berakhir, karena belum jelas kapan ujungnya. Menggali potensi yang dimiliki, manfaatkan keahlian dan jaringan yang ada, menjadi jeli dengan kebutuhan orang lain di saat seperti ini sangat diharuskan.
Semua berupaya keras untuk tetap bertahan dengan mencari
sumber kehidupan baru. Membuka usaha dengan memanfaatkan teknologi salah satunya,
seperti berjualan online.
Selain itu, masyarakat kemudian disadarkan akan pentingnya
menyiapkan dana darurat. Meski tidak dapat seratus persen menjadi sumber
keuangan, namun paling tidak dapan menyelamatkan. Dana dapat digunakan saat
kehilangan pekerjaan sampai dengan mendapat pekerjaan kembali.
Dan yang
tidak kalah penting adalah bersedekah. Kalau terbiasa
aktif membantu secara sosial, tentu lingkungan juga akan "membalas"
kebaikan kita.
Referensi:
"Simak, Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19
untuk Sambut New Normal", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/18/103200465/simak-panduan-protokol-kesehatan-pencegahan-covid-19-untuk-sambut-new.
"Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/16/164600865/sering-disebut-sebut-apa-itu-new-normal-.
"Cara Kelola Keuangan di Masa Pandemi Virus Corona
Menurut Pakar Finansial", https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/27/122154165/cara-kelola-keuangan-di-masa-pandemi-virus-corona-menurut-pakar-finansial.
Ah, dapetink cara mengelola keuangan. Seneng... seneng. Semoga new normal membawa kearah yang lebih baik. Aamiiin.
BalasHapusamiiin :)
HapusSekarang tergantung kitanya menyikapi new normal. Dengan adanya ini semoga masyarakat Indonesia khususnya bisa menerapkan budaya yang sempat terlupakan, seperti antre, cuci tangan, disiplin, dll.
BalasHapusbetul sekali, tetap pertahankan yg baik yaaa :)
HapusSetuju ttg sedekah. Kita harus ttp bersedekah meski saat kondisi sulit.
BalasHapusbetul, sebisa mungkin yaa.. tidak harus harta :) senyum dan kebahagiaan yg dibagikan jg sedekah ya :)
HapusSemua jadi berubah ya. Sekarang aku juga ngeliat lebih banyak orang yang memakai sepeda untuk olaharaga. Dan sepertinya bakal jadi tren juga.
BalasHapusnah iya benar, pandemi ini merubah segalanya, benar-benar berubah.. semoga kita dpt mengambil hikmahnya, terus mempertahankan yang baik-baik :)
Hapussejak new normal ini, padahal aku berencana tetap gak akan kemana-mana, tapi qadarullah ada urusan mendesak seperti ke pemakaman dll jadi terpaksa harus keluar rumah dan icip era new normal begini
BalasHapuswah betuk sekali, baiknya memang kalo gak darurat ya di rumah aja :) msh lbh baik dan aman tentunya :) stay safe yg harus tetap beraktivitas di luar rumah ...
HapusWelcome to new normal, smoga makin byk yg bner2 mengubah gaya hidup ya mba, jdi bukan back to normal
BalasHapusbetul, semoga lebih baik :)
HapusWelcome new normal! Apalah arti new normal bagi aku sih tadi aja izin ngopi sebentar meet up sama temen2 gadiboleh sama ayahðŸ˜ðŸ˜ maaf curhat abis bete bgt ish sebel wkwkwkw
BalasHapushehheee.. itu tanda sayang kak :)
HapusSebenernya sedih knp diberlakukan new normal, sedangkan angka covid-19 masih meningkat terus. Brarti kan msh bnyk orang2 yg blm menerapkan bener physical distancing. Please buat yg gak berkepentingan jgn keluar2 dulu, jd yg emg harus keluar atau bekerja bisa memanfaatkan sebaik mgkn kegiatan di luar, huhuhu
BalasHapussebetulnya new normal ini jg sebagai upaya pemerintah biar tidak memperburuk segi perekonomian, jd roda perekonomian harus berjalan lg, dg protokol yg wajib dipatuhi pastinya. Harusnya kita masyarakat lbh mengerti maksud dari new normal ini, bukan berarti boleh keluar terus keluar seenaknya ya, hehee.. tetap di rumah aja kalau memang tidak berkepentingan :) mari sama-sama menginformasikan maksud dan tujuan dari new normal ini.
HapusMeski sudah new normal saya pikir kalau gak penting jangan keluar deh. Keluar sekalipun harus mengikuti protokoler kesehatan yang semuanya itu demi kesehatan kita juga
BalasHapusbetul sekali, new normal dalam tatanan kehidupan dg perubahan perilaku yang lbh baik. dan memang kalau tidak ada kepentingan, tdk perlu keluar dulu. dirumah saja lebih baik dan aman. :)
HapusWalo new normal kantor aku ga ambil resiko besar nih mbak. Aku masih WFH sampai entah kapan. Memang bakalan ada kebiasaan yang berubah dari kita nantinya setelah covid 19 berakhir. Kesadaran kita tentang jaga kesehatan bakalan makin tinggi nantinya. Insya Allah bisa ambil hikmahnya dari kejadian ini.
BalasHapusKalau di desa, awalnya aja semua orang pada takut, jaga jarak ,pakai masker ,dikit-dikit cuci tangan .
BalasHapusSetelah ada pengumuman new normal. Mana ada yang pake masker lagi, :D
Masyarakat yang ada di daerah gini perlu diedukasi lebih lagi. Karena sudah mulai luntur "kewaspadaan " akan covidcovid 19
Sedekah emang penting banget ya, dengan sedekah pun sebenarnya kita menolak bala. Semoga semuanya bisa kembali seperti dulu, beraktivitas dengan normal... Aamiin...
BalasHapusMeskipun kondisi saat ini masuk ke babak new normal sebenarnya tetap perlu terus berhati-hati karena kondisi belum benar-benar aman. Protokol kesehatan perlu terus dijalankan untuk menjaga kesehatan.
BalasHapusKepikiran dana darurat sih sebenarnya. Tapi kalau banyak suami2 diluar sana yang kena phk, karena covid 19 ini, gimana atur dana daruratnya ya kak? hikss
BalasHapus