ATIQOH'S WEEKLY JOURNAL #2
Satu minggu yang cukup melelahkan karena Gendhis sakit batuk. Ibu
sama Ayah sudah tak sanggup melayaninya di waktu malam. Kami juga tidak tega
melihat tidurnya sangat terganggu. Maafkan kalau kami akhirnya membawa Gendhis
ke RS dan memperoleh obat yang cukup membuatnya tidur nyenyak dan batuknya
berangsur membaik lebih cepat. Antara keputusan yang benar atau salah, membawa
anak ke doter hanya karena sakit batuk, yang mungkin bisa sembuh dengan
sendirinya meski butuh waktu lebih lama. Pastinya setiap orang tua tahu lebih
kondisi mereka sendiri dan anaknya. Get well soon cantikku...
Minggu ini juga kami
liburan sejenak meski hanya ke Tangerang, hehe... Lumayan menikmati waktu
berharga sama suami saat jadwalnya off. Terkadang, kualitas dan kuantitas juga
perlu seimbang. Aku dan suami sudah menjalankan hubungan jarak jauh semenjak
kami belum menikah. Berat? Iya pasti, semakin kesini tentunya semakin berat.
Karena yang menanggung rindu bukan cuma aku, tapi kini anakku juga. Kami
belajar untuk tetap bisa berkomunikasi. Bersyukurnya, komunikasi jaman sekarang
sudah sangan dimudahkan. Jadi kami tidak terlalu kehilangan moment bersama
meski hanya lewat video call.
Senin ini, sehari sebelum
Ayah berangkat tugas lagi. Gendhis seperti tahu akan ditinggal lagi oleh
Ayahnya. Memang kami selalu sounding ke dia tentang pekerjaan Ayah. Selalu dan
pelan-pelan kami memahamkan ke dia kalau kami tidak bermaksud meninggalkannya.
Hari ini, Gendhis terlalu
banyak cari perhatian. Ada saja tingkahnya yang benar tidak seperti biasanya.
Kami yang juga sedang sibuk banyak hal yang harus kami lakukan di rumah, sedikit
mengacuhkannya. Dia terus mencari perhatian dengan banyak barang yang dia
mainkan asal-asalan. Semua dari ujung ke ujung rumah dibuatnya berantakan.
Setiap diberi peringatan, dia seperti marah, berteriak, dan kemudian merengek,
nangis. Hal ini berlangsung seharian.
Sore harinya kami
menyadari, ada sesuatu yang Gendhis butuhkan, tapi kami belum menangkapnya.
Sampai akhirnya kami memutuskan mengajaknya pergi sekedar jalan-jalan sore.
Kami benar-benar aada lagi untuknya, dan benar, suasana hatinya mulai membaik
sepertinya. Hingga malam, tidurnya nyenyak dengan kami. Benar-benar melelahkan
tapi membahagiakan kalau bisa mengerti dan memenuhhi kebutuhan anak yang
sebenernya hanya sederhana. Kesediaan kita untuknya.
Terima kasih, satu minggu
ini sungguh melelahkan dan menyenangkan 😍
Moral of the story:
" Menjadi Orang tua memang perlu percaya pada kemampuan diri dan anak untuk tumbuh bahagia bersama"
Semoga Gendhis selalu sehat dan ceria ya mbak. Aamiin
BalasHapusterima kasih mbak, sudah mampir membaca :)
Hapus