Harapan Baru di Tahun Baru 2020 - Menulis Bagi Saya Tidak Lagi Hanya Sekedar Hiburan
Sudah
berada di akhir tahun 2019, dan hanya menghitung hari kita akan menyongsong
datangnya tahun 2020. Banyak hal yang sudah dilakukan dan dicapai di 2019 ini,
namun banyak juga hal-hal dan capaian yang belum terselesaikan di tahun ini,
apa akan tetap menjadi hutang di tahun berikutnya? Atau sudah diabaikan saja?
Hehe…
Meski sebenarnya, membuat target pencapaian tidak harus di awal tahun. Kapanpun berkomitmen untuk melakukan sesuatu, baiknya dapat langsung menetapkan target.
Biasanya
di tahun-tahun sebelumnya, selalu ada resolusi pada setiap akhir tahun untuk
diwujudkan di tahun yang akan datang. Dari yang sifatnya pribadi, keluarga,
kelompok, atau organisasi. Namun, semenjak kesibukan menjadi Ibu, sudah tidak
lagi terpikirkan sebuah resolusi untuk tahun-tahun yang akan datang. Baik?
Tentu tidak, seperti hidup tidak ada tujuan rasanya, karena bagaimanapun, hidup
harus ada peningkatan.
Sebuah Resolusi – Hidup Harus Ada Peningkatan –
Nah,
akhir tahun ini, saya ingin mencoba untuk membuat kembali sebuah resolusi untuk
tahun yang akan datang. Berbarengan dengan tugas tantangan dari Komunitas ODOP, Saya akan
menuliskannya disini untuk sebuah resolusi yang berkaitan dengan dunia
kepenulisan.
Sudah
sejauh mana saya menulis? Tentunya masih di bawah rata-rata. Masih mau tak mau.
Masih kadang semangat membara, kadang yaudah besok aja kalau bisa. Begitulah
kira-kira gambaran rekam jejak saya di dunia kepenulisan. Bukan baru kemarin
memang mengenal dunia blog dan kepenulisan, tapi rasanya, belum ada semangat
yang membuat saya merasakan untuk - bahwa
inilah jiwa saya -.
Setelah
tergabung dalam Komunitas ODOP, kurang lebih berjalan hampir tiga bulan ini,
yang mengharuskan saya menulis setiap harinya, saya jadi merasa, inilah dunia
saya. Memang pada awalnya terbebani, tapi selanjutnya, jadi candu, yang jika
terlewat sehari saja seperti kegiatan saya jadi ada yang berkurang. Menulis
kini jadi semacam kegiatan pelengkap satu hari saya. Mudah untuk konsisten?
Tentu tidak, dengan banyaknya kegiatan lain yang juga tidak kalah pentingnya.
Jadi
apa resolusi untuk tahun 2020? Ingin ikut berbagai kompetisi dalam dunia
kepenulisan. Cukup itu dulu sepertinya. Cukup sederhana, tidak harus juara.
Lebih mengasah ilmu, mengasah mental dan mencari pengalaman untuk mendapatkan
sebuah nama yang dikenal. Semoga ini dapat menjadi pijakan saya untuk terus
konsisten mendalami dunia kepenulisan.
Agar menulis bagi saya tidak lagi hanya sekedar hiburan, tapi sudah menjadi tuntutan, agar terus ada peningkatan.
Apa
harapannya? Dengan mengikuti kompetisi, tentu akan semakin mengasah skill dalam
dunia kepenulisan. Mengasah rasa dalam menuangkan ide-ide ke dalam sebuah
tulisan yang bermanfaat. Mengasah manajemen waktu untuk konsisten dalam mewujudkan
sebuah tulisan.
Bagaimana
langkah mewujudkannya? Ikut dalam sebuah komunitas menulis yang dapat
menyatukan visi dan misi untuk bermanfaat dan konsisten dalam menulis.
Tentunya, dengan banyak rekan yang satu tujuan tentu akan menambah semangat
dalam menggali potensi bersama. Mengikuti berbagai lomba di bidang kepenulisan.
Dengan harapan mendapatkan kemampuan yang semakin berlipat, karena mampu
menyesuaikan ide-ide dengan ketentuan sebuah kompetisi. Tetap menulis, apapun
itu.
Salah satu cara untuk menjaga konsistensi dan memperbaiki kualitas tulisan adalah dengan bergabung ke kelompok para penulis. Dengan demikian, kita bisa terus saling memotivasi, saling mengasah dan saling berkompetisi dengan sehat.
Meski
tidak menutup kemungkinan untuk mencoba yang lebih dari ini, menerbitkan sebuah
buku misalnya. Namun, saya tetap konsisten untuk mewujudkan resolusi saya
yang satu tersebut. Yang terpenting melakukannya dengan hati. Akan datang
masanya sendiri, sebuah nama menjadi lebih bermakna. Urusan materi, tentu
menyesuaikan kualitas diri.
Jadi
apa resolusi kalian di 2020? Apapun itu, semoga selalu menjadi yang bermanfaat
bagi sesama.
#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7
Senang mendengar semangat untuk terus bergerak maju.
BalasHapusPertanyaannya nantinya, apakah kita akan menikmati menulis dengan cara seperti itu?